Sukses dan Lancar, STAI Sufyan Tsauri Majenang Gelar Diskusi Dosen dengan Narasumber Dr.H.A.Lutfhi Hamidi, M.Ag,

Majenang- Dalam rangka meningkatkan mutu dosen dalam pengelolaan perguruan tinggi keagamaan menuju World Class University, Wakil Ketua I bidang akademik STAI Sufyan Tsauri Majenang gelar Diskusi dosen dengan tema “Pengelolaan Perguruan Tinggi Keagaaan Menuju World Class University”. Jum’at 04/03/2022.

Sebagai Narasumber dalam diskusi tersebut adalah Dr. H. A. Lutfi Hamidi, M.Ag, Ketua Program Doktor UIN Prof. KH. Saifudin Zuhri Purwokwero, Dr. H. Supriyanto, Lc., M.S.I, Ketua STAI Sufyan Tsauri Majenang dan Doddy Afandi Firsaus, M.Si Wakil Ketua I bidang Akademik sebagai moderator.  Kegiatan ini diikuti oleh semua civitas akademika STAI Sufyan Tsauri Majenang.

Kegiatan yang di laksanakan di Aula lantai 2 STAI Sufyan Tsauri tersebut dibuka langsung oleh Ketua STAI Sufyan Tsauri Majenang, Dr. H. Supriyanto, Lc., M.S.I. dalam sambutannya, Ketua STAI Sufyan Tsauri mengucapkan banyak terimakasih secara khusus kepada wakil ketua I  bidang akademik yang telah menyiapakan dan menyelanggarakan diskusi dosen dengan baik dan mendapatkan respon yang antusias dari rekan-rekan dosen.

Menurut Lutfhi Hamidi, Sebuah Perguruan Tinggi agar bisa bisa menjadi  universitas yang berkelas dunia maka Perguruan Tinggi tersebut harus terlebih dahulu unggul. paling tidak untuk menjadikan program studi yang ada bisa  unggul maka perlu ada hal-hal yang perlu di lakukan, antaralain 1. Positioning yang tepat, 2. Perencanaan yang matang, 3. Penyelenggaraan kegiatan taat asas, 4. Monitoring dan evaluasi berjenjang, 5. Pengembangan berkelanjutan.

“saya kira jika Perguruan Tinggi kita bisa mengaplikasikan langkah-langkah tersebut, bukan tidak mungkin kampus kita segera bisa bersaing dengan kampus-kampus kelas dunia” jelas Lutfi.

Kegiatan diskusi ini bertujuan untuk memberikan semangat para dosen STAI Sufyan Tsauri Majenang dalam meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan agar dapat meningkatkan kualitas lulusan STAI Sufyan Tsauri Majenang. (red/pit).

Komentar