Selasa, 26 Nov 2024
  • INSTITUT AGAMA ISLAM (IAI) K.H. SUFYAN TSAURI MAJENANG

SARASEHAN PARENTING “MENGASUH DAN MENDIDIK ANAK DENGAN BAHAGIA”

Gandrungmangu- Mahasiswa Prodi Pendidikan Islam Anak Usia Dini yang sedang melaksanakan Praktik Pengajaran Lapangan (PPL) di RA Masithoh Layansari Gandrungmangu, mengadakan sarasehan parenting ” Mengasuh dan Mendidik Anak dengan Bahagia” untuk wali murid RA Masithoh Layansari.

Dalam kesempatan ini acara di buka oleh Kepala RA Masithoh Layansari, beliau mengatakan bahwa acara ini didasari dengan adanya agenda rapat wali murid yang sekaligus ingin belajar tentang bagaimana mengasuh dan mendidik anak dengan bahagia, maka perlu dilaksanakannya acara ini.

“Acara sarasehan parenting ini dilaksanakan dengan dasar untuk menambah wawasan dan berbagi ilmu dengan guru dan walimurid RA Masithoh” ujar Siti.

Acara tersebut dihadiri oleh guru- guru RA Masithoh, guru- guru RA yang ada di Kecamatan Gandrung mangu dan juga wari murid.

Sarasehan parenting ini, menghadirkan salah satu dosen Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini, yakni Ismawati Safitri, M.Pd.

Ismawati Safitri, M.Pd menjelaskan bahwa dalam mengasuh dan mendidik anak dengan bahagia berawal dan dilakukan dahulu oleh orangtua yang bahagia, berawal menjadi orang tua yang bijaksana.

“Bahagia adalah pondasi penting, tidak mengeluh dan selalu bersyukur atas apa yang Allah karuniakan kepada kita. Membuat anak bahagia itu penting, karena orang yang bahagia nantinya akan sukses. Kemudian memulai menjadi orangtua bijaksana, setiap orangtua pasti ingin menjadi orangtua yang bijaksana, lalu bagaimana caranya? Yang pertama, kalau mau jadi orangtua bijaksana tentu harus diniatkan. Ucapkan “Ya Allah, Bismillahirrahmanirrahim, saya mohon jadikanlah saya ibu yang bijaksana, ibu yang lemah lembut, ibu yang menyayangi anak, ibu yang menyenangkan” niat ini perlu dilafadzkan, jadi luruskan niat terus, terutama berdoa setelah solat, ucapkan terus seperti itu supaya apa yang diucapkan itu direkam oleh otak, pesan dari otak diberitahu ke badan kita, sehingga kita gampang senyum kepada anak. Yang kedua, sering-sering ikut belajar atau ikut sarasehan, seminar parenting bagaimana mengasuh, mendidik, membibing anak dengan baik dan benar. Yang ketiga, sering baca Al-Qur’an, baca hadis Nabi atau baca buku tentang parenting islami sebagaimana Rasulullah contohkan”

Sebagai orangtua tentu pernah merasa kesal dengan ucapan atau tingkah laku anak yang kadang cari perhatian atau sengaja melakukan sesuatu agar diperhatikan.

“Tentusaja saat mengasuh anak perlu kekompakan orangtua, ayah dan ibu satu suara, kompak bagaimana aturan mengasuh dan mendidik anak, bagaimana jadwal anak setelah pulang sekolah, perlu di diskusikan dengan anak dan menyepakatinya, kuncinya dengan sabar, telaten, dan konsisten. Bersabar, karena tingkat pencapaian perkembangan anak-anak itu berbeda, ada yang cepat ada pula yang lambat, sabar berproses dengan terus menerus mengajarkan kepada anak-anak, yakinkan kepada anak-anak bahwa mereka mampu dan bisa mencapai perkembangan yang sesuai harapan. Selain pembelajaran di sekolah, diulang lagi di rumah saat dengan orang tua.  Telaten dan konsisten untuk melakukan pembiasaan yang baik agar disiplin dan melekat di pikiran anak, dengan konsisten anak akan melakukan tugas dan kewajibannya dengan secara sukarela, ada pepatah yang mengatakan ”bisa karena biasa”, demikian pula mengajarkan kepada anak karena kebiasaan maka akan jadi pembiasaan dalam kesehariannya. Ajarkan anak kemampuan sosial sejak kecil misalnya membantu ibu menyapu, mengepel, mencuci, mengembalikan mainan pada tempatnya, dan sebagainya.” Pungkas Isma.

Kegiatan yang di motori oleh mahasiswa yang sedang melaksanakan PPL di RA tersebut berjalan dengan lancara dan kegiatan tersebut diakhiri dengan sesi tanya jawab dan foto bersama. (qudsy/red)

 

 

 

 

 

 

Komentar

Post Terkait

0 Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

KELUAR
close