Institut Agama Islam K.H. Sufyan Tsauri Majenang (INSIMA) Cilacap, mengutus Wakil Rektor I bidang akademik, Frendi Fernando, untuk bersama dengan rombongan Pimpinan Forum Komunikasi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta (FKPTKIS) Jawa Tengah, melaksanakan kunjungan akademik ke dua negara Asia Tenggara, yakni Malaysia dan Thailand.
Kunjungan ini berlangsung dari Sabtu hingga Senin, tanggal 24-26 Agustus 2024. Agenda utama dari perjalanan ini mencakup partisipasi dalam konferensi internasional serta penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan institusi pendidikan di kedua negara tersebut.
Kunjungan ini diawali dengan perjalanan ke Malaysia, di mana rombongan menghadiri International Conference on Fundamental Studies & Social Sciences 2024 (ICFASS2024) yang digelar di University Sultan Zainal Abidin (UniSZA). Konferensi ini berlangsung selama dua hari, yaitu pada tanggal 24 dan 25 Agustus 2024, dengan tema “Harmony in Diversity: Integrating Perspectives for Progressive Global Discourse.” Acara ini dihadiri oleh 27 perguruan tinggi yang berada di bawah bimbingan Kopertais Wilayah X Jawa Tengah, dan menjadi tindak lanjut dari MoU yang telah dilakukan satu tahun sebelumnya di Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Semarang.
Frendi mengungkapkan bahwa konferensi ini merupakan momen penting untuk memperkuat kerjasama internasional di bidang akademik, terutama dalam lingkup perguruan tinggi Islam swasta di Jawa Tengah. “Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya kami untuk memperkuat jaringan akademik dan meningkatkan kualitas pendidikan di INSIMA Cilacap melalui kolaborasi dengan universitas-universitas di luar negeri,” ujar Frendi.
Acara konferensi dimulai pada pukul 09.00 waktu setempat, dengan sambutan pembukaan yang disampaikan oleh Rektor UniSZA. Selama konferensi, berbagai topik yang relevan dengan studi fundamental dan ilmu sosial dibahas oleh para akademisi dan peneliti dari berbagai negara. Diskusi yang berlangsung dalam konferensi ini diharapkan dapat memberikan perspektif baru dan solusi progresif untuk isu-isu global, serta memperkuat kolaborasi antar perguruan tinggi dalam menghadapi tantangan dunia yang semakin kompleks.
Frendi menjadi salah satu presenter dalam acara tersebut dengan mengangkat tema kesehatan mental yang akhir-akhir ini ramai menjadi isu global dengan judul papper “Sufi Principles In Counseling : A Spiritual ApproachYo Overcoming Stress and Anxiety”
Acara konferensi ditutup pada pukul 17.00 waktu setempat. Setelah acara di Malaysia selesai, rombongan FKPTKIS Jawa Tengah melanjutkan perjalanan mereka ke Pattani, Thailand. Di Thailand, agenda utama adalah penandatanganan MoU dengan Ma’had Assaqofah Al-Islamiah (The Education Of Islamic School) yang berlokasi di Prasan Wittaya Mulaniti School. MoU ini merupakan langkah strategis untuk memperluas kerjasama akademik antara INSIMA Cilacap dengan lembaga pendidikan Islam di Thailand.
Frendi menjelaskan bahwa MoU dengan Ma’had Assaqofah Al-Islamiah ini bertujuan untuk mengembangkan kerjasama dalam berbagai aspek, termasuk pengiriman santri untuk melanjutkan studi di Indonesia, khususnya di Institut Agama Islam K.H. Sufyan Tsauri Majenang. Selain itu, MoU ini juga mencakup kerjasama dalam tridharma perguruan tinggi, seperti pertukaran pengajar, program Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), Kuliah Kerja Nyata (KKN), serta penelitian bersama.
Penandatanganan MoU ini dilakukan secara langsung oleh Frendi, perwakilan dari INSIMA Majenang, dan Dr. Muhammad Hajeteh, perwakilan dari Ma’had Assaqofah Al-Islamiah. Melalui kerjasama ini, diharapkan kualitas akademik dan jejaring internasional INSIMA Cilacap dapat semakin diperkuat, terutama dalam menghadapi tantangan globalisasi yang semakin menuntut inovasi dan kolaborasi lintas negara.
Ma’had Assaqofah Al-Islamiah, yang merupakan salah satu lembaga pendidikan Islam terkemuka di Thailand, memiliki sekitar 4.000 santri akademik dan 250 guru. Dengan adanya kerjasama ini, santri-santri dari Ma’had Assaqofah Al-Islamiah akan memiliki kesempatan untuk melanjutkan pendidikan mereka di Indonesia, khususnya di perguruan tinggi yang berada di bawah naungan FKPTKIS Jawa Tengah. Selain itu, kerjasama ini juga diharapkan dapat memperkaya wawasan dan pengalaman para pengajar dari kedua institusi melalui pertukaran tenaga pengajar dan penelitian bersama.
Frendi menambahkan bahwa kunjungan ini merupakan bagian dari komitmen INSIMA Cilacap untuk terus mengembangkan dan meningkatkan kualitas pendidikan, baik di tingkat nasional maupun internasional. “Kami berharap melalui kerjasama ini, INSIMA dapat terus berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta memperkuat jejaring akademik di kancah internasional,” tuturnya.
Kunjungan ke Malaysia dan Thailand ini bukan hanya menjadi ajang untuk memperkuat hubungan akademik, tetapi juga sebagai sarana untuk memperluas wawasan para peserta mengenai perkembangan pendidikan Islam di kedua negara tersebut. Melalui diskusi dan pertukaran pengalaman yang dilakukan selama kunjungan, diharapkan dapat tercipta sinergi yang lebih baik dalam menghadapi berbagai tantangan global di bidang pendidikan.
Kesempatan untuk menghadiri konferensi internasional dan melakukan kerjasama dengan institusi pendidikan di luar negeri seperti ini juga menjadi bukti nyata dari komitmen INSIMA dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan memperluas jaringan kerjasama internasional. Frendi berharap bahwa kerjasama yang telah terjalin ini dapat terus berlanjut dan memberikan manfaat yang nyata bagi semua pihak yang terlibat.
Frendi berharap pentingnya menjaga hubungan baik yang telah terjalin dengan universitas-universitas di luar negeri, serta terus mencari peluang kerjasama yang dapat memberikan manfaat lebih besar bagi perkembangan akademik dan pendidikan di INSIMA. “Kami akan terus berusaha untuk menjadi bagian dari komunitas akademik global yang aktif dan inovatif, serta terus meningkatkan kualitas pendidikan yang kami tawarkan kepada mahasiswa kami,” pungkasnya. (Red/Nando)